Uang Seribu dan Seratus Ribu baru keluar dari PERURI. Selama di Bank mereka menjadi sahabat. Mereka sama-sama uang yang harum,bersih,nan elok. Beberapa Hari kemudian Uang Seribu dan Seratus Ribu keluar dari Bank, tapi mereka keluar dengan terpisah.
Beberapa Bulan kemudian Uang Seribu dan Uang Seratus Ribu Berjumpa kembali di dompet anak muda.
Uang Seratus Ribu Berkata Pada Uang Seribu :”Ya,Ampiiiuunnnn………. Dari Mana Saja Kamu, Kawan? Baru Tiga Bulan Kita Berpisah, Koq Kamu Udah Lusuh Banget? Kumal, Kotor, Lecet Dan……Bau! Padahal Waktu Kita Sama-Sama Keluar Dari PERURI, Kita Sama-Sama Keren Kan ….. Ada Apa Denganmu?”
Uang Seribu Menatap Uang Seratus Ribu Yang Masih Keren Dengan Perasaan Nelangsa. Sambil Mengenang Perjalanannya, Uang Seribu Berkata :“Ya, Beginilah Nasibku ,Kawan. Sejak Kita Keluar Dari PERURI, Hanya Tiga Hari Saya Berada Didompet Yang Bersih Dan Bagus.
Uang Seratus Ribu Mendengarkan Dengan Prihatin.: “Wah, Sedih Sekali Perjalananmu, Kawan! Berbeda Sekali Dengan Pengalamanku. Kalau Aku Ya,Sejak Kita Keluar Dari PERURI Itu, Aku Disimpan Di Dompet Kulit Yang Bagus Dan Harum. Setelah Itu Aku Pindah Ke Dompet Seorang Wanita Cantik. Hmmm… Dompetnya Harum Sekali.
Uang Seribu Terdiam Sejenak. Dia Menarik Nafas Lega, Katanya :“Ya. Nasib Kita Memang Berbeda. Kamu Selalu Berada Di Tempat Yang Nyaman. Tapi Ada Satu Hal Yang Selalu Membuat Saya Senang Dan Bangga Dari Pada Kamu!”